Perjuangan Dengan Anarkisme

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Sebelumnya saya minta maaf kepada teman-teman yang mungkin saja mempertanyakan frekuensi update blog ini. Untuk itu, untuk memberikan penyegaran baru bagi blog ini, maka saya sangat tertarik membicarakan apa yang hampir kita lihat ditelevisi, atau mungkin saja anda pernah melakukan hal ini.

Yang pertama, berbicara mengenai perjuangan pasti kita akan berbicara masalah pemerintah. Perjuangan biasanya muncul jikalau ada ketidak sesuaian tindakan pemerintah dengan keinginan rakyatnya. Adapula yang mengartikan, bahwa perjuangan itu adalah ketika kita merasa hak kita dirampas, dan kita ingin mengambil kembali hak kita yang sudah semestinya kita dapatkan.

Dengan demikian, jangan salahkan rakyat ketika mereka melakukan tindakan demo dalam rangka menuntut hak mereka sebagai rakyat, karena pada dasarnya pemerintah mulai dari Presiden dan sampai ke tingkat bawah itu ada karena untuk melayani rakyat. Namun ketika pemerintah sudah mulai tidak sejalan dengan rakyat, maka biasanya timbullah yang namanya perjuangan atau biasa yang kita dengar dengan istilah demo. Lanjut →

Namun ada sedikt perbedaan disini yang ingin saya bahas bersama dengan teman-teman sekalian. Seringkali perjuangan atau demo dilakukan secara besar-besaran (yah kalau kecil-kecilan jarang didengar pemerintah..) oleh sekelompok ormas ataupun organisasi kemahasiswaan. Berbagai bentuk cara penyampaian aspirasipun mereka lakukan, ada mungkin yang berorasi dipinggir ataupun ditengah jalan, ada yang membentangkan reklame yang berbunyi suatu harapan, ada pula yang terkesan ekstrim ialah dengan cara menjahit mulut meraka, atau yang paling ekstrim yang terjadi baru-baru ini ialah seorang mahasiswa yang sengaja membakar dirinya didepan gedung istana merdeka.

Itulah beberapa bentuk demo yang biasanya kita lihat ditelevisi atau disekitar kita. Namun ada satu hal yang ingin saya tanyakan kepada teman-teman, bagaimana jikalau suatu aksi demo yang mereka lakukan itu sudah mulai merusak sarana dan fasilitas umum, menyadera mobil berplat merah dan kemudian menghancurkannya, atau yang terjadi di daerah saya Makassar ialah, mereka menyandera mobil pengakut Gas Elpiji 3 Kg yang sama sekali bukan milik pemerintah tetapi milik salah seorang agen gas.

Apakah menurut teman-teman, ini masih sah-sah saja ketika kita melakukan aksi yang mengatasnamakan rakyat, namun disisi lain kita juga menyusahkan rakyat (pandangan bagi agen gas yang Tabung Gas Elpiji 3kg dibagi-bagikan secara gratis) ?


Anarkisme milik siapa ?
Sempat saya bertanya kepada beberapa teman yang ikut melakukan aksi serupa, mereka kemudian berkata bahwa aksi seperti itu adalah jalan akhir ketika orasi-orasi mereka tidak didengar oleh Pemerintah. Adapula yang berpendapat bahwa dengan melakukan aksi seperti itu, orasi-orasi mereka akan ditanggapi oleh Pemerintah. Saya bertanya dalam hati, tidak adakah jalan lain yang lebih Intelektual ketimbang melakukan aksi yang Tidak Intelektual.

Tidak gampang memang menyandang gelar Mahasiswa, disatu sisi mereka adalah Agent Of Change, mereka ialah orang-orang yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara menuju ke jalan yang lebih baik, sebuah jalan yang mengutamakan rakyat. Namun disisi lain, mereka juga bimbang ketika ada sebagian teman-teman mereka yang melakukan aksi dengan cara yang berbeda.

Coba anda banyangkan ketika ada organisasi mahasiswa yang melakukan aksi kemudian menjarah mobil berplat merah dan menghancurkannya, kira-kira apakah si pemilik mobil berplat merah itu akan takut ?, tentu tidak. Hal ini dikarenakan mereka dengan gampangnya memasukkan anggaran baru untuk membeli mobil baru atas penggantian yang telah dilakukan organsisasi mahasiwa tadi. Jadi dana yang seharusnya dijadikan anggaran pendidikan ataupun kesehatan malah beralih menjadi dana untuk membeli kendaraan dinas. Lanjut →
Tetapi, saya sebagai mahasiswa sadar bahwa dalam aksi mereka itu, mereka betul-betul menginginkan terpenuhnya kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat menengah kebawah. Mereka betul-betul menjalankan Tri Darma perguruan tinggi yang pada dasarnya adalah pengabdian pada masyarakat.

Namun kembali kita berpikir bahwa, dalam melakukan aksi, biasanya ada beberap oknum yang memang menjadi provokator ataupun orang-orang yang memang sengaja ingin membuat suasana aksi demo berlangsung secara anarkis. Orang-orang inilah yang biasanya memanfaatkan perjuangan murni yang dilakukan oleh kawan-kwan gerakan perubahan.

Jadi pada hakikatnya, sebenarnya saya sangat setuju dengan berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi rakyat, karena terkadang pemerintah butuh sedikit "colekan" sehingga mereka sadar akan fungsi dan kekuasaan yang sedang meraka jalankan. Dan yang perlu diingit lagi ialah, bahwa sejatinya para anggota di pemerintahan sedang diemban amanah oleh rakyat, dimana sebuah amanah merupakan tanggung jawab yang kelak suatu saat nanti dimintai pertanggungjawabannya.

Terima Kasih.


∗Hal terpenting yang mesti teman-teman sadari ialah bahwa Mahasiswa Anarkisme


3 Komentar:

  1. saya ingat yang dikatakan presiden kita: demokrasi itu adalah bebas berpendapat, namun tidak bebas dalam beraksi. saya ga memungkiri dalam beberapa hal, kekerasan itu perlu. sayangnya tindakan merusak yang dibuat oleh beberapa demonstran itu salah sasaran.

    oh ya, sedikit koreksi, istilah anarkisme (anarki) memang identik dengan kekerasan/merusak. tapi anarkisme itu sendiri bukan tindakan kekerasan/merusak. silakan cek di wikipedia tentang anarkisme & anarki. :)

    BalasHapus
  2. Oh iya mas, ini karena terlalu banyak menonton televisi, makanya saya mengartikan anarkisme ini adalah tindakan kekerasan yang dilakukan kelompok akibat terjadinya perbedaan pemikiran dengan suatu hal.

    Makasih banyak mas Togap

    BalasHapus


Ingin mengikuti artikel Pensil Endy, & mendapatkan update terbaru langsung
Klik untuk Kompas Dunia Maya. Peta Online dan Jasa Pembuatan Toko Online