Cobaan Sang Ilahi untuk Ibuku

Assalamualaikum Wr Wb..

Untuk post yang satu ini, saya akan membagi cerita mengenai nenek saya yang sedang dirawat dirumah sakit. Mengapa saya ingin membagi ini, karena mungkin saja ada sebuah hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini.

Sabtu, 06 Agustus 2011, badan  Ibu sudah sangat lemah (saya panggil nenek dengan panggilan ibu.). Bagaimana tidak, setiap harinya, ia paling banyak makan itu sekitar 6 sendok nasi. Dan minum air putih pun paling banyak 3 gelas. Semua ini bermula ketika Ibu selesai menjalankan operasi pengangkatan kanker pada bagian ususnya.

1 Tahun yang lalu Ibu menjalani operasi dikarenakan terdapat kanker pada bagian ususnya. Sehingga saluran pembuangan Ibu yang tadinya melalui anus, harus dialihkan melalui bagian samping perutnya. Hal ini membuat Ibu sangat malu dan sangat sangat menutup diri terhadap orang-orang luar ataupun keluarga sendiri. Wajar saja bila Ibu bersikap seperti ini, karena selama hidupnya Ibu bisa dikatakan sangat jarang terkena penyakit, namun entah apa maksud Tuhan memberikan cobaan berupa penyakit seperti ini pada Ibu saya.

Semenjak operasi itu, Ibu jarang makan dan minum. Ia sangat takut apabila kotoranya (maaf) keluar melalui  bagian samping perutnya. Tetapi saya dan orang-orang dirumah selalu berkata kepada Ibu.."Jangan maki takut bu, karna pake klostomi jaki...", maksudnya tidak usah malu-malu ataupun takut Bu kalau ada kotoran (maaf) yang keluar, karena sudah ada kantong untuk menampungnya.

Tetapi, Ibu termasuk orang yang keras, sehingga karena rasa takutnya itu, Ia mulai jarang makan makanan dan minum. Saya dan keluarga tidak tahu, bagaimana mengembalikan kepercayaan dan semangat hidup Ibu. Terus terang, kami sangat sedih melihat kondisi fisik Ibu yang dari hari ke hari semakin melemah. Entah apa maksud Tuhan memberikan cobaan seperti ini kepada Ibu.

Sudah 1 tahun tepatnya, Ibu jarang makan dan minum. Badan yang tadinya sedikit gemuk, sekarang hanya tinggal tulang kecil dan kulit pembungkusnya. Tawa dan Suara Ibu, sudah semakin mengecil, seakan-akan hilang dalam rumah ini.

Sehingga pada hari Sabtu, 06 Agustus 2011, kondisi Ibu sudah sangat lemah, Ia sudah tidak mampu lagi berjalan, bahkan untuk bangun dari tempat tidurnya pun, kami harus mengangkatnya. Kami ingin Ibu seperti dulu lagi. Itulah yang kami sekeluarga harapkan.

Untuk itu, kami langsung memasukkan Ibu kedalam rumah sakit, dengan harapan selang infus dan cairan-cairan pengganti makanan dapat membuat kondisi Ibu membaik. Karena kalau dirumah, Ibu jarang sekali mau makan ataupun minum. Sebentar..sebentar..dan sebentar, itulah yang Ibu selalu katakan setiap kami membuatkan makanan untuk Dia.

Dirumah sakit Ibu dipasangi selang infus dan selang untuk makanan yang dimasukkan melalui hidungnya. Betapa sakit saya membayangkan apa yang Ibu rasakan saat ini. Tapi semoga ini dapat membuat kondisi Ibu membaik...Amin..

Setelah Ibu diperiksa dilaboratorium, dokter langsung memberitahukan bahwa kondisi Ibu sudah sangat lemah, sehingga harus ditambahkan darah sebanyak 4 kantong dan sebuah cairan bernama albumin untuk mengganti protein dan zat gizi lain yang hilang dari tubuh Ibu.

Saya sedih melihat 2 selang ditubuh Ibu. Seorang nenek yang sangat rajin memasak untuk keluarganya, nenek yang sangat ramah terhadap orang lain, dan pastinya seorang nenek yang sangat baik bagi kami semua, harus merasakan hal seperti ini. Sekali lagi saya bertanya dalam hati, "Entah apa maksud Tuhan memberikan cobaan seperti ini pada Ibu saya..".

Alhamdulilah setelah 2 hari ibu dirumah sakit dan diberi 2 kantong darah beserta cairan-cairan lainya, kondisi Ibu sudah agak baikan dibandingkan kemarin. Muka yang tadinya sangat pucat, kini sudah agak kemerah-merahan. Semoga kian hari, keadaan Ibu semakin membaik dan pastinya kepercayaan dan semangat Ibu insya Allah dapat Ia dapatkan lagi..Amin y' Allah.

Satu hal lagi yang saya ingin tanyakan kepada Allah swt,,,
Apa hikmah dibalik cobaan yang Engkau berikan pada Ibu...?
Itulah mungkin sedikit cerita yang dapat saya bagikan kepada Anda, semoga ada sesuatu yang dapat kita petik dari kisah Ibu saya.

Terima kasih

Belum ada komentar sejauh ini. Ingin menanggapi ?

Posting Komentar


Ingin mengikuti artikel Pensil Endy, & mendapatkan update terbaru langsung
Klik untuk Kompas Dunia Maya. Peta Online dan Jasa Pembuatan Toko Online