Naik sepeda pergi haji?

Apakah anda pernah terpikir bahwa jikalau tidak ada lautan yang memisahkan antara Indonesia dengan Mekah, beranikah anda untuk mengendarai sepeda ke Tanah Suci Mekkah?

Nah itulah yang dilakukan salah seorang masyarakat muslim Nepal yang sangat ingin melaksanakan Rukun Islam yang ke 5.
Semangat mubaligh asal Nepal ini patut ditiru. Dengan modal minimal tak menghalangi cintanya kepada Islam untuk memenuhi panggilan rukun Islam yang terakhir. Tak ada biaya naik pesawat, bersepeda berbulan-bulan pun ditempuh untuk bisa menunaikan perintah Ilahi di tanah Arab.

Maulana Taslimuddin Shah, mubaligh berusia 58 tahun dari Nepal Selatan itu telah memulai perjalanan ibadah hajinya tahun ini ke Mekah dan Medinah, dengan mengendarai sepeda onthel.

Berjangut putih, mengenakan karangan marigold di atas sebuah syal kotak-kotak merah Islami, Shah memulai perjalanannya pada 17 Februari lalu. Ia naik haji dan berdoa untuk perdamaian Nepal dengan diundangkannya konstitusi baru di negara tersebut. Bersepeda sendirian, Shah memiliki dana sebesar 30.000 rupee Nepal untuk biaya sepanjang pengembaraannya. Ia juga membawa bendera segitiga yang unik dari Nepal dengan simbol matahari dan bulan, dan bendera hijau organisasi muslim Nepal, Muslim Ittihad yang memberinya sepeda yang digunakan untuk perjalanan berhaji.

Pemberhentian pertamanya akan direncanakan di New Delhi. Pengendara sepeda haji ini berharap dapat mencapai tujuan perjalanannya yang berjarak 10.000 km dalam waktu sembilan bulan. Dari India, ia kemudian akan melakukan perjalanan melalui Pakistan, Iran, Irak dan Turki.

Maulana Taslimuddin Shah adalah mubaligh dari desa Devpura distrik Dhanusha di dataran Terai Nepal Selatan.

Sebelumnya di tahun 2006, juga ada Mogomed Ali dari Chechnya yang berhaji dengan mengendarai sepeda. Melewati 13 negara, lelaki berusia 63 tahun itu harus mengayuh sepedanya sejauh hampir 12.000 km untuk pergi dan pulang kembali ke kampung halaman. Jika orang Indonesia yang umumnya menghabiskan 40 hari berhaji dengan pesawat terbang, banyak mengeluh selama perjalanan menunaikan ibadah haji, maka Ali yang mengendarai sepeda tua karatan dan harus berurusan dengan tentara Amerika di Iraq itu, melakoni perjalanan haji 10 pekan dengan hati senang.

Banyak pelajaran yang mampu kita petik dari pengalaman diatas.

Yang dapat saya tangkap disini ialah, Allah swt akan selalu memberikan jalan kepada setiap hambaNya, apabila kita bersungguh-sungguh dan dengan niat yang baik, serta pastinya perbuatan ini hanya semata-mata karena Dia.

Dan sangat jelas bahwa Allah tidak melihat dari kendaraan yang anda gunakan menuju ke Mekkah atau jenis jasa haji yang anda gunakan ketika melakukan ibadah haji, tetapi Allah semata-mata hanya melihat niat dan ibadah yang kita lakukan ketika melakukan ibadah haji.

Itulah tadi pengalaman seorang manusia yang dapat saya bagikan kepada anda dan mudah-mudahan ada banyak pelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman diatas.

Makasih dan Assalamualaikum Wr. Wb.

(sumber : Hidayatullah )

Belum ada komentar sejauh ini. Ingin menanggapi ?

Posting Komentar


Ingin mengikuti artikel Pensil Endy, & mendapatkan update terbaru langsung
Klik untuk Kompas Dunia Maya. Peta Online dan Jasa Pembuatan Toko Online