Pelajaran Berharga dari Pengangkat Sayur

Bismillahirahmanirrahim..
Assalamualaikum Wr.Wb
Pengankat Sayur
Waktu menunjukkan tepat pukul 02.16 wib, daripada apa yang saya lihat cuma menjadi pelajaran bagi saya, lebih baik mungkin kalau saya berbagi dengan anda. Karena apa yang saya lihat merupakan pelajaran yang mungkin takkan anda dapatkan didalam kelas.
Pelajaran Berharga dari Pengangkat Sayur

Setengah jam yang lalu saya berada di Pasar Terong melihat berbagai aktivitas -aktivitas yang membuat saya bersyukur karena diberikan rahmat yang mencukupi dari Allah swt. Mengapa saya berkata demikian,
karena apa yang saya lihat sungguh sangat membuat saya menghargai yang namanya orang tua, uang yang diberikan oleh orang tua, waktu kuliah yang diberikan orang tua. Saya melihat dan mencermati begitu banyaknya orang-orang yang bekerja sementara orang-orang lainnya tertidur lelap. Orang-orang yang saya maksud bekerja disini adalah Para Pengantar sayur yang menggunakan becak berukuran besar.

Ketika saya melihat mereka melakukan pekerjaanya mengangkat sayur dan memindahkannya dibecak mereka, langsung terpintas dipikiran saya..."betapa beruntungnya saya karena tanpa bekerja keras dan mengeluarkan keringat, orang tua saya memberikan uang yang cukup setiap harinya. Sedangkan mereka, untuk mendapatkan lembaran seribu, mereka harus mengangkat berkarung-karung sayur yang beratnya lumayan berat."
Para pekerja itu seakan tidak memperdulikan kotoran-kotoran yang melengket pada karung sayur itu, mereka langsung saja mengangkatnya dan langusng memindahkannya kemudian mengantarnya kepada pedagang sayur yang memesan. Para pekerja itu tidak pernah mengeluh akan upah yang mereka terima. Bayangkan dengan upah seribu rupiah perkarungnya ditambah lagi berat masing-masing karung yang harus mereka angkat, tetapi mereka sangat bersyukur akan lembaran seribu yang mereka terima.

Diantara para pekerja tersebut, saya melihat seorang anak yang mungkin masih berumur 13-15, anak tersebut juga mengangkat sayur dan memindahkannya ketempat penjual sayur. Sejenak saya memperhatikan anak tersebut dan saya merasa malu, bahwasanya saya yang sudah berumur 21 tahun ini, tetapi hidup saya masih sangat bergantung dengan orang tua, sedangkan ia meskipun masih kecil dan jujur dengan badan yang agak kurus, ia dapat membiayai hidupnya, ia sudah bisa mencari uang sendiri dan terlebih yang membuat saya malu ialah bahwa anak sekecil itu sudah bisa membantu keluarganya dalam hal ekonomi.

Namun ada salah satu pengangkat sayur yang membuat saya takjub, namanya Dg. Upa. Saya benar-benar tidak menyangka bahwa pria berumur 50 tahunan yang sudah tua tersebut yang kesehariannya mengangkat sayur menggunakan becak ternyata memilki seorang anak di salah satu Perguruan Tinggi. Dan anaknya pun adalah seorang calon Dokter.
Sebuah pelajaran secara tidak langsung dapat saya pelajari dari Dg. Upa ini, bahwa apapun pekerjaannya, yang jelas dengan niat dan jalan yang baik, kita pasti bisa memberikan yang terbaik kepada anak kita. Meskipun bapak kita seorang tukang becak, seorang supir, ataupun seorang satpam sekalipun, kita tidak boleh merasa malu akan pekerjaan orang tua kita karena mereka sudah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan mereka untuk membiaya kehidupan kita dan keluarga dan apa yang mereka kerjakanpun merupakan pekerjaan yang sangat mulia karena niat utama mereka adalah memberikan kehidupan kepada orang-orang yang sangat mereka sayangi, yaitu kita sebagai anaknya.

Semoga apa yang saya alami kemudian saya tuangkan dalam blog ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi kita semua, dan syukurilah apa yang anda dapat hari ini dan apa yang anda dapat hari kemarin, karena bisa jadi, ada orang lain yang sangat membutuhkan apa yang anda telah dapat tetapi tidak mereka dapatkan. Dan paling penting adalah hargai dan gunakanlah sebaik-baiknya segala pemberian orang tua anda entah berupa uang ataupun fasilitas( maksud saya sekolah, kuliah, waktu belajar dan serta pendidikan yang lain). Karena mereka mendapatkan uang dan waktu tersebut dengan melalui usaha yang keras serta keringat yang mereka keluarkan.

Makasih dan Semoga hari anda penuh dengan kebaikan. Amin y'Rabbil Alamin.

Belum ada komentar sejauh ini. Ingin menanggapi ?

Posting Komentar


Ingin mengikuti artikel Pensil Endy, & mendapatkan update terbaru langsung
Klik untuk Kompas Dunia Maya. Peta Online dan Jasa Pembuatan Toko Online